This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 27 September 2012

Intrrelasi nilai Jawa dan Islam dalam bidang sastra



I.                   
PENDAHULUAN

Sastra sebagai istilah yang menunjuk pada suatu ilmu dengan bahasan yang luas, yang meliputi teori sastra ( membicarakan pengertian-pengertian dasar tentang sastra, unsur-unsur yang membentuk suatu karya sastra, jenis-jenis sastra dan perkembangan pemikiran sastra ), sejarah sastra ( membicarakan dinamika tentang sastra, pertumbuhan atau perkembangan suatu karya sastra, tokoh-tokoh dan cirri-ciri dari masing-masing tahap perkembangan suatu karya sastra).
Sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta, berasal dari akar kata ‘sas’, yang dalam kata kerja turunan berarti ‘mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk/intruksi’. Akhiran ‘tra’ menunjuk pada alat, sarana, sehingga sastra berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Biasanya kata sastra diberi awalan ‘su’ ( menjadi susastra ). Su artinya ‘baik’, indah, sehingga istilah susastra berarti pengajaran atau petunjuk yang tertuang dalam suatu tulisan yang berisi hal-hal yang baik dan indah, atau dengan kata lain, ‘belles-letters’ ( tulisan yang indah dan sopan ).[1]
Sebagai bahan dasar sastra (kesusasteraan) adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam kesusasteraan memang berbeda dengan bahasa keilmuan maupun bahasa yang digunakan sehari-hari.Bentuk karya sastra juga ada beberapa macam, meliputi; (1) Karya sastra yang berbentuk prosa, (2) karya sastra yang berbentuk puisi dan (3) karya sastra yang berbentuk drama.Bicara mengenai sastra tidak lepas dari fungsi dan sifatnya. Karya sastra lebih berfungsi untuk menghibur dan sekaligus memberi pengajaran sesuatu terhadap manusia. Sastra juga berfungsi untuk mengungkapkan adanya nilai keindahan (yang indah), nilai manfaat (berguna), dan mengandung nilai moralitas (pesan moral).[2]

Rabu, 19 September 2012

Sejarah Suku Jawa

Suku Bangsa Jawa 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj75VQYk0muZKNN1DYAvVM3H8nYLR2m123GKdKRIXz6e4-1WMoCBQFLwCP9kX6UgAMqxZh0Iofp2v20AXIXEMEneCQMrpTp0mo6j9Q_cAhS9mAxn3v6rHtiCFGO-eTnyuaCA9LToWTlF9M/s1600/Semar%20Jowo.jpgSuku Jawa adalah salah satu suku di Indonesia yang paling banyak jumlahnya, menempati seluruh daerah Tawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat mereka menggunakan bahasa jawa secara keseluruhan, hanya saja terdapat perbedaan dialek (logat) di daerah-daerah tertentu. Suku bangsa Jawa termasuk suku bangsa yang telah mengalami pergeseran nilai kebudayaannya, karena sejak zaman dahulu hingga saat ini telah banyak mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti : kebudayaan Hindu, Budha, Islam dan Eropa (kebudayaan barat). Berikutnya mari kita lihat lebih dalam tentang Suku Jawa.


Sistem Kekerabatan di Suku Jawa
Dalam sistem kekerabatan Suku Jawa keturunan dari Ibu dan Ayah dianggap sama haknya, dan warisan anak perempuan sama dengan warisan laki-laki, tetapi berbeda dengan banyak suku bangsa yang lain, yang ada Indonesia. Misalnya, dengan suku-suku Batak di Sumatra Utara, masyarakat Jawa tidak mengenal sistem marga. Susunan kekerabatan Suku Jawa berdasarkan pada keturunan kepada kedua belah pihak yang di sebut Bilateral atau Parental yang menunjukan sistem penggolongan menurut angkatan-angkatan. Walaupun hubungan kekerabatan di luar keluarga inti tidak begitu ketat aturannya, namun bagi orang Jawa hubungan dengan keluarga jauh adalah tetap penting.

Masyarakat Jawa dalam hal perkawinan melalui beberapa tahapan. Biasanya seluruh rangkaian acara perkawinan berlangsung selama kurang lebih dua bulan, mencangkup :

Kamis, 06 September 2012

Salam Pembuka

Alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin saya ucapkan rasa syukur atas segala karunia Allah yang tiada dapat saya menghitungnya sehingga saat ini saya bisa membuat posting awal pada blog ini. Allahumma sholli 'alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad SAWW. sholawat dan salam  saya sampaikan  kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAWW. yang mana beliaulah Nabi pemberi syafa'at di hari kiamat.

Selama datang saya ucapkan kepada semua pengunjung blog ini,semoga anda bisa mendapatkan manfaat dari artikel,konten dan apapun dari blog ini menjadikan kita lebih baik daripada sebelumnya.

Kritik dan saran anda sangat saya harapkan demi kemajuan perkembangan blog ini dan untuk kebaikan kita semua,karena hidup ini adalah untuk belajar dan belajar sampai ajal menjemput. Sehingga selalu ada pembenahan dalam diri masing-masing yang menuju ke arah yang lebih baik Bertambahnya keimanan kita kepada Allah,merasakan kasih-Nya sayang-Nya cinta-Nya.Mendapatkan Rahmat dan Ridho-Nya serta bertambahnya rasa takut dan pengharapan kita hanya kepada-Nya. sebab sesungguhnya tiada yang lain selian Dia.

Al faqiir ilaa Ridhoillaah...
Salam

Diberdayakan oleh Blogger.